ESSAY KEMAMPUAN ADAPTASI -KELOMPOK SEDAP MALAM-

Essai 3

Tema : Kemampuan Adaptasi

KEMAMPUAN ADAPTASI MANUSIA

Adaptasi merupakan usaha dari manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, tempat, dan kondisi yang berbeda-beda. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusional yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologis, genetic, maupun secara budaya. Daya adaptasi memerlukan proses belajar seumur hidup. Daya adaptasi juga muncul dan berkembang sejak masa anak-anak. Manusia adalah salah satu makhluk di bumi yang memiliki akal pikiran dan budi dalam kehidupan sehari-hari. Karena akal pikiran itulah, manusia juga akhirnya menjadi makhluk yang bersosial dan hidup menyebar di berbagai belahan bumi dengan kondisi alam dan tantangan hidupnya masing-masing. Manusia hidup diberbagai tempat di bumi, mulai dari suku Sahara di Gua Sahara, Afrika yang gersang, orang Indian dalam lebat dan ganasnya hutan hujan tropis di selatan Benua Amerika, orang Nepal yang hidup di dataran tertinggi di dunia dengan tekanan udara yang amat rendah, hingga daerah kutub yang dihuni oleh orang Eskimo. Semua daerah tempat manusia hidup memiliki tantangan masing-masing yang menuntut kemampuan beradaptasi manusia untuk bertahan hidup.

Dalam menghadapi tantangan hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia biasanya menggunakan empat hal dari diri mereka sendiri yaitu akal pikiran, perasaan atau emosi, jasmani, serta komunikasi. Akal pikiran manusia, manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang tidak memiliki alat pertahanan hidup secara alami. Jika kucing memiliki alat pertahanan berupa cakar dan taring, ular memiliki bisa, bunglon dapat berubah warna, maka manusia tidak memiliki apapun sebagai alat pertahanan alami kecuali satu-satunya yang diberikan Tuhan kepada manusia, yaitu melalui akal pikiran.

Cara manusia mempertahankan hidup adalah dengan memberdayakan akal pikiran mereka dalam menghadapi bermacam hal di dalam kehidupannya. Akal pikiran digunakan untuk kemudahan keberlangsungan hidup manusia. Misalnya membuat alat berburu, rumah, obat, pakaian, dan lain-lain. Mempertimbangkan sesuatu digunakan untuk memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan untuk merespon suatu kondisi tertentu yang dihapadi. Misalnya menyimpan air sebelum musim kemarau tiba, mempertimbangkan resiko ketika akan melakukan sesuatu. Membantu mempermudah kehidupan digunakan dalam membantu keberlangsungan hidup manusia melakukan sesuatu dengan mudah. Misalnya penemuan-penemuan alat-alat untuk mempermudah hidupnya. Membantu manusia belajar karena belajar sangat dibutuhakan agar tidak melakukan hal-hal yang salah. Misalnya belajar dari kesalahan sehingga dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya agar menjadi yang lebih baik.

Manusia juga satu-satunya makhluk hidup yang dapat mempelajari sesuatu dan mempertimbangkannya dengan seksama. Contoh, membuat rumah Iglo yang terbuat dari es untuk berlindung. Meskipun terbuat dari es, ternyata suhu dalam rumahnya jauh lebih hangat dari suhu luar yang dapat mencapai -46ᵒ celcius. Pembuatan alat berburu utnuk mempermudah dalam mencari makanan. Pembuatan alat-alat pertahanan dari segala bahaya, pikiran untuk menjauhi tempat yang berbahaya sebagai tempat tinggal, menyimpan banyak air jelang musim kemarau, dan lain-lain.

Perasaan atau emosi, adalah suatu keadaan yang hadir sebagai haisl pertimbangan akal pikiran dan pertimbangan keterikatan nurani. Perasaan atau emosi digunakan manusia untuk bertahan hidup karena manusia termasuk makhluk social yang tidak dapat bertahan hidup tanpa bantuan manusia lain. Perasaan membat manusia memiliki keluarga, kerabat, atau teman. Yang apabila kita tidak mampu dan dalam keadaan berbahaya mereka dapat membantu menjaga kita dan ikut membantu mempertahankan kelangsungan hidup kiata.

Perasaan atau emosi juga digunakan untuk mempertimbangkan sesuatu baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, tega atau tidak tega menggunakan perasaan atau emosi dalam dirinya. Perasaan saling menyayangi, dan menghargai adalah dasar harmonisasi social manusia. Jadi manusia tidak hanya menggunakan akal pikiran saja tetapi juga diperlukan perasaan atau emosi. Contoh penggunaan emosi atau perasaan dalam mempertahankan hidup. Keluarga adalah contoh konkret bagi Suku Eskimo misalnya dalam pembagian tugas dan peran masing-masing membantu menjaga keberlangsungan hidup. Kerja sama dalam berburu, menjaga ketika ada yang tengah sakit, membuat rumah bersama, dan lain-lain. Perasaan seorang ibu yang untuk menjaga hidup anak-anaknya. Perasaan seorang kepala keluarga yang menyayangi dan memberikan nafkah bagi keluarganya, serta menjaga keluarga dan orang asing yang tidak dikenal sekalipun sebagai bentuk perasaan dan nurani pribadinya.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.